WASPADAI PENYAKIT MAAG!!!




Gangguan pencernaan, oleh masyarakat umum biasa disebut sebagai “penyakit maag”. Namun sebenarnya, istilah “penyakit maag” tersebut tidak digunakan dalam dunia medis kedokteran. Istilah, “penyakit maag” digunakan untuk menyebut suatu gejala penyakit, yang di dalam ilmu kedoteran dikenal sebagai “Peptic Ulcer”. Penyakit ini secara umum dapat diartikan sebagai adanya tukak atau luka bernanah di dalam saluran pencernaan. Luka tersebut, terutama sering terjadi di dalam lambung (belanda:maag) dan di usus dua belas jari.

Mengapa penyakit maag bisa terjadi atau bisa menyerang manusia? Hingga saat ini, terori yang diterima oleh dunia kedoteran menyatakan bahwa penyakit maag disebabkan oleh adanya HCL dalam jumlah yang cairan lambung (kadar normal 0,4%) dapat merusak jaringan selaput lendir lambung dan jaringan halus usus dua belas jari. Jaringan yang rusak akan menjadi luka bernanah yang menyerupai luka-luka sariawan di bibir (stomatitis).

Selanjutnya, Apakah yang menyebabkan terjadinya produksi HCL yang berlebihan di dalam lambung ?. untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli kedokteran sependapat menyatakan bahwa produksi HCl yang berlebiham di dalam lambung, disebabkan terutam adanya ketegangan atau stres ental. Kejiwaan yang cukup bera. Untuk memahai hubungna antara stres dengan produksi asam lambung, dapat ditinjau hasil percobaan yang telah dilakukan pada sekitar abad ke-19 oleh Ivan Pavlov, seorang ahli fisiologi Rusia. Dalam penelitian tersebut, Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai bahan percobaan. Pada anjing tersebut, dibuat lubang pada kerongkongan dan lambungnya, sehingga getah lambung yang diproduksi dapat dikumpulkan. Dengan adanya lubang di kerongkongan, maka secara otomatis tidak ada sedikit pun makanan yang dapat mencapai lambung. Makanan hanya akan keluar melalui lubagng yang dibuat di kerongkongan tersebut

Dari hasil percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa pengeluaran getah lambaung tetap dapat terjadi dala jumlah yang cukup banyak walaupun tidak ada makanan yang sampai ke lambung. Akhirnya, Pavlov dapat membuktikan bahwa dengan adanya rangsangan meihat makanan atau mencium bau makanan, sudah cukup untuk membuat getah lambung diproduksi. Kesimpulan yang diperoleh Pavlov adalah pengeluaran geah lambung bermula dari adanya serangkaian refleks saraf (nervus vagus).

Kemudian, peneliti dari Amerika, Dr.Selye (1949), telah mampu pula membuktikan bahwa tubuh manusia yang menerima suatu tekanan atau ancaman dalam bentuk apapun, akan mengadakan serangkaian reaksi penangkis (perlawanan). Tekanan atau stresor tersebut dapat berupa kesulitan dalam hidup berkeluarga atau pekerjaan, kekalahan atau keinginan untuk berprestasi, emosi (takut, kaget, dan ketegangan batin lainnya), kedinginan, luka atau perdarahan, dan sebagainya. Adanya stres tersebut, terutama yag berupa tekanan mental dan emosi, akan mengakibatkan timbulnya suatu ”reaksi alarm” yaitu suatu reaksi otomatis yang mengubah seluruh tempo dalam darah naik, tangan menjadi dingin, darah dialirkan dari kulit ke organ vital, asam lambung di prosuksi untuk mempercepat proses pencernaan yang mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan, dan kelenjar adrenal (anak ginjal) akan distimulir untuk memproduksi hormon adrenalin dan steroid (kortisol) yang lebih banyak daripada kondisi normal guna melawan stres. Reaksi dapat dilihat dengan mudah pada siswa-siswa sekolah yang sedang menghadapi ujian atau pembagian raport. Jantung mereka akan berdebar-debar dan berdetak lebih cepat. Bahkan pada beberapa orang, ketegangan tersebut dapat menyebabkan timbulnya keinginan untuk buang air kecil berkali-kali.

Apabila stres mental dan emosi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, maka tubuh akan berusaha untuk menyesuaikan diri (beradaptsi) dan bertahan hidup dengan tekanan tersebut. Kondisi yang demikian, dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis dalam jaringan atau organ tubuh manusia, melalui sistem syaraf otonom. Sebagai akibatnya, akan timbul ”penyakit jantung (infark), borok atau tukak lambung (maag), dan lain sebagainya. (Selye,1950)

Penyakit maag, yang diakibatkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, dapat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut:

  1. Waktu makan yang tidak teratur.

  2. Gizi atau kualitas makanan yang kurang baik.

  3. Jumlah makanan terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit.

  4. Jenis makanan yang kurang cocok atau sulit dicerna.

  5. Kurang istirahat.

  6. Porsi pekerjaan yang melebihi kemampuan fisik/psikis.

Dengan demikian, dapatlah dipahami apabila penyakit maag sering menyerang orang-orang yang banyak mengalami ketegangan psikis atau batin, orang yang hidupnya kurang teratur dan selalu diburu waktu karena tingkat kesibukan yang tinggi, misalnya seorang pedagang atau pegawai suatu perusahaan swasta, wartawan, sopir bis, dan lain sebagainya.

Kemudian bagaimana gejala-gejala penyakit maag itu?

Sebenarnya , ada banyak jenis penyakit yang dapat menyerang saluran pencernaan manusia. Penyakit-penyakit tersebut, tercakup dalam satu bidang ilmu kedokteran yang disebut ”Gastoenterologi”. Adapun penyakit gangguan pencernaan yang dikenal oleh masyarakat umum sebagai penyakit maag, sebenarnya secara medis dapat dibedakan menjadi empat jenis penyakit sebagai berikut :

  1. Tukak lambung dan usus (Peptic Ulcer)

  2. Gastritis

  3. Salah cerna (Dyspepsia)

  4. Penyakit Refluks Gastro Esofagus (GERD)

Keempat penyakit tersebut, merupakan penyakit yang paling sering mengganggu kesehatan, terutama saluran pencernaan manusia. Meskipun penyebab (kausa) ketiga penyakit tersebut berbeda, namun dalam manifestasi gejala klinik dan juga fase perkembangan penyakitnya, adalah serupa dan saling memengaruhi.

  1. Tukak lambung dan usus (Peptic Ulcer)

Tukak lambung atau Usus merupakan luka atau kerusakan pada jaringan saluran pencernaan yang secara langsung berhubungan dengan cairan getah lambung. Luka atau kerusakan tersebut, terutama terjadi pada lambung (Gastric Ulcer).

Gejala klinik yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri (rasa sakit yang menggigit) di daerah ullu hati (Epigastrium). Rasa myeri ini bersifat kronik-periodik, ritmik, dan menetap posisinya. Rasa nyeri dikatakan kronik-periodik, berarti episode nyeri dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu, yang kemudian diikuti oleh episode remisi (bebas gejala) tanpa keluhan nyeri. Namun beberapa sat kemudian, episode nyeri akan berulang lagi secara beragantian denga episode bebas gejala. Adapun pengertian ritmik, adalah rasa nyeri yang timbul menurut irama tertentu, yang sering disebut”hunger-pain-food-relief” dan ”nocturnal-pain” . ”hunger-pain-food-relief” berarti papbila perut dalam kondisi kosong, maka akan timbul rasa sakit/nyeri. Rasa nyeri tersebut akan hilang setelah lambung terisi makanan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa pada saat perut kosong, otot atau jaringan lambung akan saling bergesekan dan menimbulkan rasa perih pada ulkus/lika-luka bernanah tersebut. Hal demikian juga akan terjadi pada waktu malam hari, walaupun perut dalam kondisi kosong, tidak akan timbul rasa nyeri.

Kualitas rasa nyeri tersebut dikatakan menetap dan posisi rasa saki sering dapat ditunjukkan dengan ujung jari. Masyrakat secara umum, akan menunjukkan posisi rasa nyeri dan panas di ulu hati.

  1. Gastritis

Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung yang timbul akibat infeksi virus atau bakteri patogen yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Namun, gastritis juga dapat timbul setelah minum alkohol atau kopi serta memakan makanan yang merangsang, pedas, atau sulit dicerna.

Gejala adan tanda gastritis antara lain adalah timbulnya rasa penuh dalam perut, mual/munah dan rasa tidak enak setelah makan, kadang-kadang tinbul perdarahan pada lambung yang menyebabkan ganggan kurang daaarah (anemia pernicosa).

  1. Salah cerna (Dyspepsia)

Salah cerna atau pencernaan yang tidak sempurna (indigestio) ditandai dengan timbulnya rasa sakit pada perut atau perasaanyang tidak enak setelah makan, perut kembung/banyak gas (flatulence), dan kadang-kadang timbul rasa mual aau muntah. Salah cerna sering diakibatkan karena makan yang terlalu ceepat serta tidak dikunyah dengan baik. Disamping itu, juga dapat disebabakan jumlah (kuantitas) makanan yang berlebihan, dan kualitas makanan yang tidak begitu baik, misalnya terlalu pedas dan terlalu keras atau berlemak, sehingga terlalu merangsang atau sulit dicerna. Selain itu, salah ceerna juga dapat disebabkan oleh terlalu banyaknya merokok, minum alkohol da obat-obatan, misalnya aspirin.

Salah cerna juga dapat merupakan suatu gejala dini dari borok lambung. Biasanya, gejala salah cerna tersebut dapat diredakan dengan obat antsida.

  1. Penyakit Refluks Gastro Esofagus (GERD)

Penyakit refluks gastro esofagus terjadi karena adanya aliran balik asam lambung menuju ke esofagus (kerongkongan). Hal ini sebenarnya biasa terjadi pada setiap orang. Namun, apabila jumlah asam lambung berlebihan dan sangat sering timbul, maka akan menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut : a. Rasa panas seperti terbakar di dalam dada (heart burn) yang biasanya terjadi setelah makan. b. Regurgitasi (adanya rasa asam yang naik ke mulu). c. Kesulitan dalam menelan. d. Sakit pada dada atau perut atas.

Pengobatan GERD dapat dilakukan dengan cara stepdown approach, yaitu Pertama, digunakan obat penghamba/kontrol asam yang kuat pada awal terapi. Kedua, dosis obat dikurangi selama beberapa minggu/bulan. Ketiga, diet makanan dengan menghindari makanan yang merangsang produksi asam lambung berlebihan. Adapun tujuan dari pengobatan tersebut adalah menghilangkan gejala dengan segera, mencegah timbulnya komplikasi(misalnya kanker), dan selanjutnya mempertahankan serta mengembalikan ke kondisi normal (perbaikan kondisi/remisi).

Apa Saja sih Pengobatan Penyakit Maag itu ?

Pengobaan yang dilakukan terhadap penyakit maag, dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut ;

  1. Pengobatan Umum

Pengobatan umum bagi penderita sakit maag dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ;

    1. Usahakan dapat beristiahat cukup. Pada malam hari, usahakan untuk dapa tidur selama 8 jam, dan pada siang hari dapat beristirahat dengan duduk rileks atau berbaring selama 1 jam.

    2. Melatih diri untuk bekerja dengan tenang, tidak terburu-buru.

    3. Hindari stress, hadapilah kenyataan hidup sebagaimana adanya, dan usahakanlah untuk menghilangkan ketegangan ataupun kecemasan.

    4. Mengatur diet makan yang sesuai, jangan minum alkohol, dan hentikan kebiasaan merokok.

  1. Pemberian Obat

Macam atau jenis obat yang dapat diberikan dalam pengobatan para penderita maag, adalah antasida, semitidine, dan obat tradisional seperti rimpang kunir/kunyit, dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi gangguan penceernaan. (andy; dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan dan kritik
kami tunggu!!!