Kepintaran Merupakan Sebuah Proses


Kecerdasan terbentuk dari perkawinan faktor gensis yangselalu bergandengan tanga dengan factor lingkungan. Bibit pintar tumbuh jika menu harian anak selalu bergizi, bersekolah, aktif belajar dan gemar berpikir akan merangsang peningkatan suatu kecerdasan sejalan bertambah umur. Grafik fungsi intelektual beangsur menurun seelah usia 50 tahun, kemunduran fungsi intelektual masih mungkin ditunda, jika itu tergantung latar belakang pendidikan, kultur, aktifitas karier dan kapan usia pensiun.

Otak yang masih terus dipakai tak gampang susut dibanding oak yang malas. Aktifitas studi dan gemar membaca mengajak otak tetap bekerja. Kultur berdialog, berdiskusi, menyimpan wawasan luas, melakukan kesibukan sehari-hari dalam bekerja akan mampu merangsang otak. Orang yang terus berkarier sampai tua, otaknya tak lekas menciut. Alasan usia pensun di Jepang diulur melewati usia 65 tahun, tujuannya selain fisik tak lekas loyo, tetapi fungsi intelek tetap baikyaitu IQ adalah daya ingat, kemampuan belajar, kapasitas berpikir, tidak merosot tetap masih kretif.

Konstruksi otak harus kokh sehingga arsitektur otak kokoh meski menu protein selama 2 tahun pertama kehidupan anak tidak bisa ditawar lagi. Sebuah bangunan kecerdasan yang berdiri dengan baik dan kokokh harus dipelihara sebab sel otak cukup untuk, tak terkena cidera, tak terinfeksi dan tidak sampai menggendong tumor. Dengan adanya dua urat nadi besar yang terdapat di leher adalah jalan uama penyalur makanan otak, jadi harus bebas dari suatu hambatan apapun karena hal ini akan menyebabkan proses makanan ke otak tidak lencar.

Penyakit Stroke terjadi bila urat daarah ke otak tersumbat total. Sel otak tak mendapatkan makanan menjadi rusak dan mati sehingga terjadi disfungsi otak. Sel otak yangmati dan rusak tak ada gantinya. (andy, dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan dan kritik
kami tunggu!!!